Iq-Network
Selamat datang di blog bioteknologi

Jumat, 26 Februari 2010

Bioteknologi Tradisional
Salah satu penerapan bioteknologi secara tradisional adalah dalam pembuatan tempe dari kacang kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus. Secara tradisional tempe dibuat dengan tahapan sebagai berikut :
1. Perendaman
Kacang kedelai direndam dalam air mengalir ± 8 jam agar kulitnya mudah lepas
2. Pelepasan Kulit
Tujuannya agar ragi dapat tumbuh dengan baik karena mendapat makanan yang cukup.
3. Perebusan
Tujuannya agar kedelai lebih mudah dicerna, mempermudah pertumbuhan ragi, menghilangkan bau dan menambah cita rasa.
4. Pengeringan
Setelah direbus, kedelai didinginkan dan ditiriskan sampai permukaan menjadi kering agar terhindar dari pertumbuhan mikroba yang tidak dikehendaki.
5. Pemberian Ragi
kedelai ditaburi dengan ragi kemudian diaduk-aduk sampai benar-benar rata.
6. Pembungkusan
Campuran kedelai dan ragi dibungkus dengan daun pisang atau plastic yang berlobang-lobang dalam bentuk dan ukuran tertentu sesuai selera masing-masing.
7. Pemeraman
bungkusan-bungkusan tersebut kemudian disimpan pada suhu 30oC selama 24 jam

Dampak Hasil Bioteknologi
Selain membawa dampak positif bagi ketersediaan makanan, namun dalam proses maupun hasil bioteknologi membawa dampak negative antara lain :
● Limbah dari kulit kedelai dan air buangan rendaman kedelai dapat mengakibatkan pencemaran air
● mabuk-mabukan, karena minum bir yang berlebihan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar